SAMPIT– Bangunan museum kayu masih tampak kokoh dan megah jika dilihat dari luar. Namun sayang, jika dilihat dari dalam sangat berbeda. Pasalnya, saat ini kondisi lantai yang ditutupi keramik, sudah banyak yang retak. Karena itu, lantai bangunan perlu perbaikan. Karena dengan kondisi rusak tersebut, sudah barang tentu mengganggu kenyamanan para pengunjung.
Dengan kondisi tersebut, petugas museum yang bertindak sebagai guide merasa malu jika ada wisatawan dari luar yang datang ke tempat itu. Terlebih jika pengunjung yang datang adalah wisatawan dari luar negeri, yang ingin melacak jejak sejarah bangsanya saat jaman penjajahan di Indonesia.
“Pengunjung tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari manca negara seperti Belanda, Inggis, Spanyol, Taiwan dan lain-lain. Mereka datang ke museum ini ingin malacak jejak sejarah di Indonesia secara khususnya di Kota Sampit ini,” kata Solihin yang juga sebagai kolektor barang di Museum kayu.
Solihin berkisah, saat dirinya memandu seorang wisatawan dari belanda. Tak sengaja saat itu turis yang ia pandu menginjak keramik hingga pecak. Wisatawan mengira bahwa lantai pecah akibat injakannya yang kuat, padahal memang lantai keramik yang dipasang memang sudah usang dan kepadatan lantai sudah berkurang.
“Kalau ada tamu yang melihat keberadaan lantai, saya pura-pura tidak tahu menahu, anggap saja bangunan baik-baik saja,” canda Solihin kepada Kalteng Pos sembari berhrap agar Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kotim memperhatikan keberadaan bangunan.
Solihin mengatakan, sitidaknya pemerintah memperbaiki lantai bangunan dulu. Untuk koleksi barang di museum dirinya menilai sudah cukup lengkap. Terlebih museum tampak megah dengan bangunan yang tinggi serta berarsitek tradisional moderen.
Koleksi benda bersejarah yang ada di museum kayu yang paling menarik adalah Tulang ikan Paus sepanjang 20 meter. Fosil ikan raksasa ini ditemukan di pantai ujung pandaran. Selanjutnya adalah mobil Jeep pertama bupati Kotim yang pada saat itu adalah Tjilik Riwut. Mobil keluaran tahun 70-an ini masih tampak mengkilat. Tidak sama dengan usianya. (nik/dar)
- Pelaku Perampokan Bank Kalteng Diduga Sangat Terlatih
- Heboh Isu Kayau Warga Sukamara dan Kobar Resah
- Pernyataan Syaifullah Menyesatkan
- Harus Ada Yang Legowo Soal RTWP
- Bank Kalteng Mengaku Lalai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar