REI Tetap Tuntut Mangapul
Akui BPN Sudah Berbenah, tapi Hari Ini Tetap Turunkan Massa
PALANGKA RAYA – Real Estat Indonesia (REI) Kalteng masih saja pada pendiriannya. Asosiasi yang mewadahi perusahaan pengembang perumahan ini tetap menuntut Kepala BPN Kota Palangka Raya Mangapul mundur dari jabatannya. Tuntutan sama juga ditujukan kepada Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran Enda.
Namun demikian, REI mengakui bahwa badan di bawah pimpinan Mangapul itu sudah berbenah. Yaitu melayani Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan memperbaiki Standar Operational Procedur (SOP).
Tuntutan mundur terhadap Mangapul dan Enda rupanya suda tidak bisa ditawar-tawar lagi bagi REI. “Pengembang sudah tidak dipercaya lagi dengan Kepala BPN yang ada. Sehingga mereka tetap menuntut mundur atau dimutasikan. Kita tetap inginkan Mangapul turun dari jabatannya agar iklim pertanahan di Palangka Raya ini bisa kembali normal,” tegas Junaidi Siregar, koordinator aksi lapangan di Kantor DPD REI Kalteng Jalan Garuda Palangka Raya, Senin (7/3) kemarin
Menurut Junaidi, pihaknya sudah merencanakan aksi hari Selasa (8/3) ini. Tuntutannya tetap sama, meminta Mangapul dan Enda turun dari jabatannya.
“Kami sudah menyampaikan pengumuman terbuka bagi siapa saja yang hendak turut pada aksi damai bersama REI Kalteng untuk menuntut Mangapul dan Enda turun dari jabatannya. Dengan catatan tidak ada tindakan anarkis,” tegas Junaidi lagi.
Junaidi kembali mengingatkan bahwa pihaknya menuntut Mangapul turun pada 8 Maret 2011 hari ini. Namun, kalau kemudian belum ada realisasi, REI memahami bahwa BPN pusat punya mekanisme sendiri. “Tapi kami tetap menuntut Mangapul turun dari jabatannya,” tegasnya mengulang.
Dikatakannya, aksi mereka tersebut sebagai tindak lanjut dari hearing dengan DPRD Kalteng dan DPRD Kota Palangka Raya, BPN Kota Palangka Raya, dan Kanwil BPN Kalteng. Pada pertemuan itu, REI sudah mengatakan akan menggelkar aksi lagi bila tuntutannya tidak dipenuhi.
“Ini sebenarnya sudah sangat terpaksa. Karena apa yang kita sampaikan tidak mendapatkan tanggapan dari BPN Kota maupun Kanwil BPN Kalteng. Dan ini sebenarnya kita lakukan terpaksa, karena tuntutan kami tidak dipenuhi,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Wakil Walikota Palangka Raya H Maryono SHI mengaku pihaknya sudah menyurati BPN pusat terkait polemik di BPN Palangka Raya. Surat itu berisi keluhan masyarakat terhadap buruknya pelayanan BPN. “Surat tersebut sudah kita kirimkan sekitar seminggu yang lalu, tapi belum ada jawaban. Ya kita tunggu saja,” jelas Maryono kepada sejumlah wartawan, kemarin.
Maryono juga mengatakan Pemko Palangka Raya tidak bisa ikut campur dalam dalam masalah ini. Apalagi sampai menurunkan (mencopot) kepala BPN. “Surat pemko bukan rekomendasi pencopotan, tapi lebih bersifat pemberitahuan tentang pelayanan BPN yang selama ini dikeluhkan masyarakat.
“Selama ini BPN selalu meributkan soal aturan BPHTB. Padahal yang dipermasalahkan saat ini bukan hal itu. Melainkan kekecewaan masyarakat terhadap pelayanan BPN yang mereka nilai sangat tidak memuaskan,” ungkap mantan anggota DPRD Kota Palangka Raya periode 2004-2009 tersebut.(ans/eld/viv/yon)
4h3 KPFM Kalteng Pos Sumber..........
Oknum PNS dan Satpol PP Mesum Disanksi
PALANGKA RAYA – ER yang digerebek warga saat berduaan dengan EK di Barak Hosiana, Jalan Teweng Rusau, Kasongan, Sabtu (5/3) lalu, bakal menghadapi sanksi dari instansi tempatnya bekerja. ER yang diketahui sebagai oknum anggota Satpol PP Palangka Raya akan dipanggil secara kedinasan, sedangkan EK yang merupakan oknum PNS Dinas Perindagkop Katingan juga tak bakal selamat dari hukuman.
Kepala Satpol PP Kota Palangka Raya Basirun Sulang SH MSi memastikan akan memanggil ER secara kedinasan. Namun, pihaknya belum menerima berkas pemeriksaan dan berkas pendukung lainnya dari Satpol PP katingan.
“Kalau sudah kita terima berkasnya, ER bakal kita proses lebih lanjut. Sanksi terberat disesuaikan dengan tingkat kesalahan dan mengacu pada disiplin PNS. Untuk itu, kita minta berkasnya ditransfer untuk ditindaklanjuti,” kata Basirun di kantornya, Senin (7/3) kemarin.
Menurut Basirun, pemberian sanksi mengacu pada bukti-bukti atas kasus tersebut.
“Kalau terbukti tentunya akan kita tindak tegas. Pemberian sanksi terberat ada aturannya,” kata Basirun.
Di Kasongan, Bupati Katingan Drs Duwel Rawing mengaku sudah mengetahui kejadian itu.
“Saya belum menerima berita acaranya. Apakah memang benar mereka berdua melakukan itu, saya belum tahu. Siapa tahu itu fitnah. Ini menyangkut aib seseorang. Tetapi, jika memang terbukti, mereka tentu akan dikenai sanksi. Sanksinya bermacam-macam, ada yang sampai penurunan pangkat,” ucap Duwel kepada Kalteng Pos, kemarin.
Untuk menangani masalah ini, bupati menugasi inspektorat untuk mengecek kebenaran masalah itu.
“Ini menyangkut aib seseorang sehingga perlu pembuktian yang kuat,” ucapnya singkat.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Kabupaten Katingan Punding Timbung SE juga mengaku belum mendapatkan berita acara terkait dengan kejadian itu.
“Jika terbukti, kita sangat menyayangkan sekali dan sungguh memalukan sekali bagi kami. Ini masalah moral. PNS harus bisa menjadi contoh yang baik dan anutan bagi masyarakat. Saya sangat prihatin. Jika itu benar mereka tentu harus diberi sanksi disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku biar jera,” tegasnya. (ink/eri/yon)
4h3 KPFM Kalteng Pos Sumber…..
Ketika Vierra Band diKPFM
Vierra On The Radio Ditunggu Vierrania
SEJAK pagi ada suasana yang lain di Gedung Biru. Segerombolan remaja yang mengaku sebagai penggemar grup band Vierra tampak dengan sejumlah atribut. Mereka yang tergabung dalam Vierrania itu rela menunggu untuk bertatap muka dengan idola mereka.
Para idola itu adalah empat orang personel Vierra, yakni Widi (Vocal), Ryan (Drum), Raka (Gitar) dan Kevin (Keyboard). Makanya ketika mereka datang para Vierrania tak ragu untuk berbincang dan minta foto, namun karena waktu yang singkat, kemudian sang idola diarahkan menuju studio yang berada di sisi kiri lantai dasar.
Di depan studio, mereka sempat berhenti sejenak untuk melihat beberapa poster mereka yang terpajang besar. Memasuki ruang studio radio KP FM yang cukup adem, mereka tampak sumringah. Para personel grup band yang dulunya bertemu dari salah satu situs pertemanan itu, mulai menyapa penggemarnya
Tak lupa kelompok yang kompak berteman dan berkarir bersama itu menyambut salam dari penyiar dengan suka cita. Terutama Widi yang beberapa kali mengucapkan kata “Whats Up” sambil tertawa. “Hawanya di sini (kota Palangka Raya, Red) kaya di sauna, beda kaya di sana yang lembab,” ucap Widi.
Obrolan pun mengalir, mulai dari Tanya jawab soal grup band yang memilih Power Pop Disney untuk mereka berkarya itu. Pun demikian dengan masalah, hingga profil masing-masing personelnya
Misalnya, Widi Soediro Nichlany sang vocalis kelahiran Jakarta 8 Mei 1990 itu sempat membantah kalau namanya ada keturunan dari luar negeri. “Enggak, itu nama dari kakek. Kalau Nichlany dari papah,” jelas Vocalis Vierra ini.
Selanjutnya Kevin Aprilio sang Pianis kelahiran Jakarta 7 April 1990 itu mengaku dulunya menganut Japanesse Style. “Gue dulu emang suka bergaya ala Jepang. Tetapi sekarang sudah kembali bergaya Indonesia,” kata Kevin.
Satu lagi personel Vierra yang terkenal jarang bicara. Ia adalah Raka. Pria kelahiran Jakarta 16 Agustus 1989 itu malah ditertawakan teman-temannya ketika penyiar radio menyebutkan namanya dengan nama lain. “Menghibur, sangat enak. Saya suka yang seperti ini,” sambung Widi ketika mendengar canda dari penyiar.
Personel yang terakhir adalah Satrianda Widjanarko. Remaja kelahiran Jakarta 28 Juni 1988 itu menjelaskan tentang asal nama Vierra. “Itu dari bahasa Jerman sebetulnya. Berasal dari kata dasar Vieer yang artinya empat. Dari Vierr dan karena Vocalisnya perempun juga, jadi ditambahkan akhiran menjadi Vierra,” ucap Rian.
Vierra melakukan Lauching album Love Love Love pada bulan Februari kemarin. “Memang pada bulan itu sengaja kami tetapkan dengan adanya Valentine. Sesuai dengan album dan bulan penuh cinta,” jelas Kevin.
Album kedua yang memang tidak luput dari kisah cinta ini juga akan dibawakan beberapa lagunya malam harinya di Vino Club. “Cuma untuk sekedar perkenalan karena mungkin belum banyak yang familliar dengan lagunya.” ucap Kevin.
Vierra meminta para Vierrania untuk melihat aksi panggung mereka di Vino Club malam minggu (5/3) ini. Kevin juga berterima kasih kepada Vierrania yang telah mensupport Vierra selama ini, dan mengharap kedatangan para Vierrania untuk bersenang-senang menghabiskan malam bersama.
Dengan sangat terpaksa dengan waktu yang terbatas, Vierra mengakhiri pertemuannya pagi itu. Mereka langsung keluar untuk menemui para Vierrania yang telah lama menunggu diluar studio.
Para penggemarya itu langsung berebut untuk berfoto bersama dan meminta tanda tangan dari personil Vierra. Dengan sangat senang dengan kehadiran Vierra di redaksi, mereka langsung pulang beristirahat untuk tampil malamnya dengan stamina yang baik. (*/dep)
4h3 KPFM......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar