Rabu, 02 Maret 2011

Bank Kalteng Mengaku Lalai


PALANGKA RAYA – Pihak Bank Kalteng mengaku lalai dalam hal pengamanan. Hal itu diungkapkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi A DPRD Kalteng dengan PT Bank Kalteng yang digelar di Ruang Rapat Gabungan, Selasa (1/3).
“Kami mengakui banyak kekurangan dan kelalaian dalam pengaturan keamanan,” tukas Direktur Umum PT Bank Kalteng Soepangat Ngaseri. Hal tersebut dikatakan Soepangat guna menjawab pertanyaan dari beberapa anggota Komisi A DPRD Kalteng.
Beberapa anggota dewan mengatakan, kelalaian dalam pengamanan itu berakibat fatal. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan sistem keamanan PT Bank Kalteng.
“Akan ada perbaikan dalam sistem keamanan Bank Kalteng, khususnya menyangkut petugas security dan alat penunjang pengamanan,” jawab Soepangat.
Soepangat mengatakan, seharusnya waktu istirahat para petugas keamanan dibedakan dengan jam istirahat karyawan lainnya.
Waktu istirahat petugas keamanan nantinya akan berbeda dengan waktu istirahat karyawan lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tindakan kejahatan pada jam-jam tersebut,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Soepangat juga menjelaskan mengenai jumlah petugas keamanan Bank Kalteng yang terdiri atas 10 orang. Mereka hanya dilengkapi dengan pentungan. Ke depannya akan ada peralatan lainnya, mungkin juga senjata api. Selain itu, jumlah personel juga akan ditambah.
Dalam RDP tersebut, selain Soepangat hadir pula jajaran pejabat PT Bank Kalteng, antara lain Komisaris Utama PT Bank Kalteng Drs Andris P Nanjan, Komisaris Independen Drs H Noordimansyah, Direktur Pemasaran Charli Taman, dan Direktur Kepatuhan Yesaya I Minun.
Seperti diketahui, Bank Kalteng menjadi sasaran perampok. Dua orang pelaku berhasil menjarah loket kasir di bagian belakang bank terbesar di Bumi Tambun Bungai itu pada Rabu (23/2) sekitar pukul 12.45.
Dugaan sementara, pelaku masuk melalui pintu belakang. Satu orang pelaku menggunakan senjata api (senpi) laras pendek, sedangkan pelaku lainnya menggunakan ketapel. Satu di antara mereka mengenakan helm dan cadar, sedangkan satunya lagi topi.
Kedua pelaku masuk dan menodong seorang kasir di bagian belakang yang biasanya melayani nasabah khusus. Salah satunya kemudian mengambil sebuah brankas jinjing berisi sekitar Rp90 juta yang ada di kasir dan langsung kabur.
Pelaku diduga kuat sudah mempelajari situasi bank sebelumnya. Mereka juga sepertinya tahu persis bahwa loket pelayanan khusus tidak dijaga.
Hingga kini para pelaku yang diduga kawanan gabungan Banjarmasin dan Palangka Raya itu belum tertangkap. (bin/ron)

4H3 KPFM Kalteng Pos Sumber.......... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar