Minggu, 13 Februari 2011

Mesin Rusak, Boeing Diganti Fokker 100


SAMPIT – Kerusakan mesin dialami pesawat Boeing 737-200 PK MBC, dari maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA). Pesawat  yang menerbangi Bandara H Asan Sampit, Sabtu (12/2) itu rusak diganti sementara dengan Fokker 100. Mulai hari Senin (hari ini, Red), penerbangan dipastikan berjalan normal kembali.
Meski demikian, akibat kerusakan pada mesin kiri pesawat tersebut, tak ada jadwal penerbangan Merpati tujuan Sampit-Surabaya dan Sampit-Jakarta untuk hari itu. Bahkan penerbangan pesawat Merpati melalui Bandara H Asan Sampit masih kosong sampai kemarin, Minggu (13/2). Padahal, layanan normal penerbangan Merpati biasanya dibuka setiap hari.
“Kita sudah mengirim surat kepada pihak Merpati. Agar mengganti pesawat yang mengalami kerusakan dengan pesawat lainnya. Informasinya, pihak Merpati akan segera mengirimkan pesawat jenis Fokker 100. Diharapkan, tidak ada kendala. Agar penerbangan berjalan lancar seperti biasa,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kotim, Drs Fadlian Noor MM, Minggu (13/2).
Sementara itu, keputusan pilot yang cepat dan tepat berhasil menyelamatkan sekitar 102 penumpang, yang akan terbang menggunakan pesawat Merpati jenis Boeing seri 200 menuju Surabaya, Sabtu (12/2) sore. Pilot memutuskan kembali lagi ke landasan, setelah mengetahui ada salah satu mesin pesawat yang mengalami gangguan.
Sebelumnya, pesawat sudah sempat terbang selama beberapa menit “Salah satu engine pesawat mengalami lost power. Karena mempertimbangkan jarak tempuh penerbangan ke Surabaya masih jauh, kami memutuskan kembali ke Bandara H Asan,” jelas pilot yang menerbangkan pesawat Merpati tersebut, Deni Satrio, kepada Kalteng Pos, Minggu (13/2).
Deni mengakui, ada salah seorang penumpang yang melihat percikan api pada sebelah kiri pesawat. Penumpang tersebut segera memberitahu pramugari, dan langsung ditindaklanjuti dengan menenangkan penumpang. “Untuk percikan api, itu adalah sebuah proses, dan belum bersifat emergency. Engine masih berfungsi, tapi tenaganya kurang,” papar Deni.
Deni yang didampingi rekannya sesama pilot, Dicky Harsa serta sejumlah kru pesawat lainnya, menambahkan, tidak ada kepanikan di dalam pesawat ketika diketahui adanya kerusakan mesin. “Semua baik-baik saja. Penumpang tenang dan tidak ada yang panik atau berteriak. Semuanya tetap terkendali sampai pesawat mendarat lagi di H Asan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan para pramugari yang mendampingi saat itu. Semua menegaskan tak ada kepanikan dan teriakan-teriakan ketika pesawat diketahui mengalami kerusakan. Jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 102 orang, dengan tiga di antaranya adalah bayi. Selain itu, pesawat juga mengangkut cargo dengan berat sekitar 520 kilogram.
Seluruh penumpang dan barang akhirnya diturunkan kembali, karena pesawat batal terbang. Sebagai tanggung jawab, pihak maskapai mengalihkan para penumpang melalui bandara terdekat. “Kerusakan yang terjadi sedang dalam proses perbaikan. Diperkirakan, selesai dalam 1-2 minggu ke depan,” terang General Sales Agen PT MNA di Sampit, Maskur Majadi.
Maskur memastikan, layanan penerbangan sudah normal mulai hari ini, Senin (14/2). “Kami sudah menghubungi pusat dan meminta pesawat pengganti, untuk melayani penumpang di Sampit. Rencananya akan dikirimkan Fokker 100 dengan kapasitas 107 penumpang. Saat ini, penumpang yang booking untuk hari Senin sudah over kapasitas,” kata Maskur.
Untuk rute Sampit-Jakarta, lanjutnya, tercatat sekitar 114 orang. Sedangkan untuk rute Sampit-Surabaya, jumlahnya lebih banyak lagi, yakni 147 orang. “Jumlah penumpang yang ingin dilayani melalui bandara H Asan Sampit sangat banyak,” jelas Maskur sembari menegaskan pihaknya selalu mengutamakan keselamatan penumpang dalam pelayanan. (uzi)

by: 4H3 KPFM.......sumber Kalteng Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar