PALANGKA RAYA – Pengadaan perabot baru pada rumah jabatan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya disoal. Jumlahnya yang mencapai Rp672.455.000 dalam RKA tahun 2011 dianggap berlebihan alias terlalu mewah.
Wakil Ketua III Dewan Pimpinan DPDI Kalteng HRP Ganefo BJ Bondang SSos menyebutkan,sebaiknya ditujukan untuk program yang bersentuhan langsung dengan rakyat. anggaran sebanyak itu
“Jumlah itu amat besar,” tandas Ganefo melalui rilisnya yang diserahkan kepada wartawan, Rabu (9/2).
Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto didampingi wakilnya Srio Sako membenarkan adanya pengadaan tersebut.
“Bagaimana tidak? Ketika masuk rujab tidak ada apa-apa. Memangnya saya mau tidur di atas karpet? Kursi saja sudah tiga periode tidak diganti,” kata Sigit.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa pengadaan tersebut memang aturan protokoler dan sesuai dengan perda.
“Uang negara pasti akan saya gunakan seefektif dan seefisien mungkin,” ungkapnya.
Pengadaan perabotan baru rumah jabatan pimpinan DPRD Kota Palangka Raya rupanya tak sebanding dengan yang dialami wali kota dan wakil wali kota. Menurut Wakil Wali Kota H Maryono SHI, barang-barang atau perabotan di rujab wawali dan wali kota saat ini banyak yang lama.
Maryono menceritakan, kediamannya hanya dibelikan satu tempat tidur dan satu lemari.
“Saya mengusulkan minta gorden yang baru saja dari dulu sampai sekarang belum disetujui,” keluhnya.
Meski demikian, Maryono mengakui, pengadaan perabotan dilakukan karena pada saat ditempati oleh pejabat baru banyak perabotan yang hilang.
“Saya tidak berbicara siapa yang memindahkannya, tetapi kenyataannya tidak ada satu pun perabotan yang tertinggal,” jelas pria yang juga aktif dalam kegiatan sosial itu.
Lebih lanjut diungkapkannya, pada saat peralihan jabatan seharusnya diadakan pengamanan aset.
“Kalau mau dibagi harus ada berita acaranya,” ujar Maryono yang menjabat Ketua Kominda Kota itu. (rya/ron)
by: 4H3 KPFM.....sumber Kalteng Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar