Hotel Dipesan Setahun Sebelumnya
Kemeriahan Imlek sangat terasa di seluruh dunia, tak terkecuali di Singkawang. Tempat ini menjadi sasaran para wisatawan dari dalam dan luar negeri. Di Indonesia, Singkawang diakui sebagai tempat yang Imlek dan Cap Go Meh-nya paling meriah. Berikut liputannya!
YUNIKO PUNDING KUCAN, Singkawang
SETIAP menyambut tahun baru Imlek hingga ke perayaan Cap Go Meh, Singkawang selalu disebut sebagai kota yang perayaannya paling meriah. Berbagai pernak-pernik tahun baru Cina seperti lampion, pohon sakura, hingga umbul-umbul terpasang hampir di setiap toko, rumah, instansi, hotel, dan sudut-sudut kota.
Kalteng Pos mendapat kesempatan untuk meliput kemeriahan event tahunan tersebut dua hari menjelang puncaknya, yakni 16-17 Februari. Bersama rekan saya, Christian Anthony, kami berangkat dari Pangkalan Bun dengan menggunakan penerbangan dan tiba di Pontianak pada 15 Februari.
Demi mengejar perayaan Cap Go Meh, saya dan rekan memacu kendaraan dari Pontianak ke Singkawang yang waktu tempuhnya sekitar 3 jam perjalanan. Saat tiba di Singkawang, saya sangat takjub. Kota ini dikelilingi perbukitan. Bangunan di kota itu paling tinggi 4 lantai.
Pengunjung yang ingin merayakan Imlek di Singkawang tampaknya harus memastikan masalah penginapan. Pada saat perayaan Imlek, semua penginapan penuh. Bahkan, tidak ada kamar tersisa.
Untungnya saya punya rekan di Singkawang, Edi. Dua minggu sebelum keberangkatan saya menghubungi Edi untuk mencarikan penginapan. Dia menyatakan, jangan harap dapat hotel atau losmen saat perayaan Imlek atau Cap Go Meh. Pengunjung biasanya telah memesan hotel setahun sebelum perayaan tahun baru. Jadi saat check out sudah pesan kamar untuk Imlek tahun berikutnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh seorang resepsionis Hotel Sahabat Baru bernama A Hong. Dirinya mengatakan bahwa saat Imlek atau Cap Go Meh kota yang terkenal dengan kampung Cina ini sangat ramai dikunjungi oleh pendatang dari Jakarta, Bandung, Medan, bahkan juga dari Cina dan Jepang hanya untuk menikmati tahun baru dan Cap Go Meh di tempat ini.
“Setiap Imlek hingga Cap Go Meh, kamar kami yang jumlahnya 60-an penuh semua. Biasanya sudah dipesan setahun sebelum perayaan,” kata Arul saat dibincangi Kalteng Pos.
Sehari menjelang puncak Cap Go Meh yang jatuh pada hari ini, kemeriahan sudah terlihat di pusat Kota Pontianak di kawasan Jalan Diponegoro, berdekatan dengan Wihara Tri Dharma Bumi Raya.
Di halaman wihara ada atraksi Tatung atau orang kesurupan yang melakukan atraksi yang sangat ekstrem seperti mengiris tangan dengan pisau atau menusuk pipi dengan besi. Atraksi itu sangat menyedot perhatian masyarakat hingga wisatawan serta para penggila foto. (*)
4H3 KPFM KALTENG POS sumber....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar