JANGAN pernah melupakan asal kita! Begitulah pesan yang disampaikan Paguyuban Lembur Kuring Kalteng.
Rombongan beranggota 64 orang itu berangkat bersama-sama dari Palangka Raya menuju Bandung pekan lalu. Mereka terdiri atas bermacam-macam latar belakang pekerjaan. Ada pegawai negeri, kepolisian, pengusaha, sampai manajer perusahaan di Kalteng.
Tidak hanya Bandung, rombongan juga menuju berbagai tempat di Sumedang, Ciamis, sampai Tasikmalaya. Pada kunjungan pertama, rombongan yang dipimpin Drs H Anton Charliyan disambut Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf di aula Saddle Wood Hotel and Ranch di Cikoto, Lembang.
Kunjungan napak tilas mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Jawa Barat. Anton Charliyan mengaku kaget dengan sambutan ini.
“Awalnya kami pesimistis,” ujar Anton yang juga Wakapolda Kalteng saat menyampaikan pesan di hadapan ratusan orang di aula tersebut.
Dia mengatakan, inti kunjungan Paguyuban Lembur Kuring Kalteng adalah mengadakan silaturahim karena ada warga mereka yang sudah lama tidak pulang ke Jawa Barat.
“Ada kerinduan mendalam melihat kampung halaman,” ucap Anton Charliyan.
Dia juga menyampaikan pesan Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran sebagai sesepuh paguyuban tersebut. Wagub, terangnya, mengucapkan terima kasih pada semua warga Sunda karena selama berada di Kalteng bisa bekerja sama dengan warga Dayak dan suku lainnya.
Pada kesempatan itu, Anton Charliyan juga mempromosikan Kalteng pada masyarakat Jawa Barat. Menurutnya, Kalteng memiliki potensi luar biasa dengan sumber daya alam (SDA)-nya. Dia mengharapkan para pengusaha asal Jawa Barat mau berinvestasi di Kalteng.
Sementara itu, Wagub Jawa Barat Dede Yusuf mengucapkan terima kasih pada Paguyuban Lembur Kuring Kalteng atas kunjungannya ke Jawa Barat. Dia sungguh terharu karena warga Sunda di luar Jawa Barat begitu peduli terhadap kebudayaannya.
“Saya pernah ke Kalimantan, Riau, dan Aceh. Saya memperhatikan warga Sunda di sana begitu peduli terhadap budayanya. Ini harus menjadi contoh bagi kita semua,” ucap Dede Yusuf yang lebih dulu dikenal sebagai aktris.
Wagub juga mengajak para pengusaha untuk berinvestasi di Kalteng. “Setahu saya Kalteng memiliki potensi batubara, sedangkan Jawa Barat sangat memerlukan itu. Karena itu, ke depan kita memerlukan kerja sama dengan para pemilik KP (Kuasa Pertambangan) di sana,” terang Dede Yusuf.
Dalam pidatonya, Wagub sempat sedikit bercerita tentang Anton Charliyan. Dia mengatakan, ketika dulu menjabat Kapolwil Priangan, Anton Charliyan begitu peduli terhadap kebudayaan.
“Belum pernah saya menemukan satu orang polisi pun yang begitu peduli pada budaya. Baru Pak Anton orangnya,” sebut Dede Yusuf sambil disambut tepuk tangan.
Dia memberi contoh, ketika berada di Tasikmalaya, sebuah kujang terbesar didirikan di sana.
“Saya kira pemda setempat yang membuatnya, ternyata Kapolwil Priangan,” cerita Wagub.
Dede Yusuf mengharapkan, masyarakat Sunda di Jawa Barat bisa bersikap seperti itu dengan tetap kokoh mempertahankan budaya sehingga tidak tergerus zaman.
“Dari sini saya melihat, orang Sunda yang lama menetap di Kalimantan wajahnya tetap Sunda. Beda dengan Kang Acil (anggota grup musik Bimbo, Red.), meski sudah lama di Jawa Barat, wajahnya seperti bukan orang Sunda,” kelakar Dede Yusuf disambut senyum Kang Acil yang hadir dalam acara tersebut. (bersambung)
4H3 Kalteng Pos Sumber......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar